Senin, 30 Juni 2014

RELAWAN-RELAWAN RIAU ADAKAN APEL SIAGA

Kordias, Relawan Indonesia Riau

Pekanbaru, RMP - Seluruh Relawan yang ada di Riau untuk Capres dan Cawapres Jokowi-JK akan melangsungkan APEL SIAGA untuk mengantisipasi pelaksanaan Pilpres 9 Juli 2014 mendatang. 
Apel Siaga itu akan dilaksanakan haru Kamis, (3/7) di Jalan Diponegoro Pekanbaru pukul 10.00 Wib. Seluruh relawan akan tumpah ke jalan. Dalam kesempatan itu, akan dibacakan teks kesepakatan untuk mengkawal hasil Pilpres mulai dari TPS sampai ke KPU. 
Demikian hasil rapat para relawan, Senin malam, (30/6) di Jl. Diponegoro no. 21 Pekanbaru. Apel Siaga ini diprakarsai oleh Marsiaman Saragih dan Kordias Paaribu dari Relawan Indonesia Riau. *



Relawan Jokowi-JK yang ada di Riau :
1. Relawan RMP (Rakyat Merah Putih) Provinsi Riau
2. Relawan RMP Kabupaten/Kota
a.  Kota Pekanbaru
b.  Kota Dumai
c.  Kabupaten Kampar
d.  Kabupaten Kuansing
e.  Kabupaten Pelalawan
f.   Kabupaten Rokan Hilir
g.  Kabupaten Rokan Hulu
h.  Kabupaten Siak
i.   Kabupaten Bengkalis
j.   Kabupaten Indragiri Hulu
k.  Kabupaten Indragiri Hilir
l.   Kabupaten Kepulauan Meranti
3. Relawan Bravo-5 Riau
4. Relawan Indonesia Riau (RIR)
5. Relawan Garindo Riau
6. Relawan JKW4p7
7. Relawan Kaluarga Nusantara
8. Relawan Anak Negeri Riau
9. Relawan Riau Bersatu Serumpun
10. Relawan Paguyuban Pedagang Bakso
11. Relawan Sahabat Muda Jokowi-JK
12. Relawan Jejaring Masyarakat Riau
13. Relawan Jemari JKW-JK
14. Relawan Komunitas Masyarakat Cinta Jokowi-JK
15. Relawan Projo
16. Relawan Kawan Jokowi-JK
17. Relawan Zona Rumbai
18. Relawan Gema Kota Dumai
19. Relawan J2-1 Kampar (Jitwo)
20. Relawan Gema Relawan Sumatera
21. Relawan Matahari Indonesia Riau
22. Relawan Bara JP
23. Forkom Relawan Riau Hebat
24. Relawan Buruh Bersatu
25. Relawan Melayu Bersatu
26. Relawan Jokowi-JK
27. Relawan Jokowi Banget
28. Relawan Forum Masyakat Bhineka Indonesia
29. Relawan Masyarakat Peduli Pendidikan Kota Pekanbaru
30. Relawan Revolusi Riau
31. Relawan Cakra
32. Relawan Ikatan Mahasiswa Kota Pekanbaru
33. Pusat Informasi Relawan
34. Relawan Indonesia Beratu Jokowi-jk
35. Relawan Masyarakat Nias Riau
36. Relawan PGSR Pekanbaru
37. Relawan LKTKN Riau

Jumat, 27 Juni 2014

Ini 10 Prestasi Nyata Jusuf Kalla di Pemerintahan

Jakarta, RMP - Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, lahir pada 15 Mei 1942 di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Jusuf Kala atau JK mengawali karirnya sebagai pengusaha. Kemudian masuk dalam lingkaran pemerintah ketika diangkat sebagai Menteri Perindustrian di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). JK juga dipercaya sebagai Menteri Koordinator Kesejaht
JK
eraan Rakyat di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Dia lantas mengundurkan diri untuk maju sebagai calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono. JK pun terpilih menjadi wakil presiden (wapres).
Saat ini, melalui Munas Palang Merah Indonesia ke XIX, Jusuf Kallaterpilih menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia periode 2009-2014. Selain itu beliau juga terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) periode 2012-2017 dalam Muktamar VI DMI di Jakarta.Saat menjabat berbagai posisi di pemerintahan, banyak hal yang dikerjakan oleh JK. Berbagai prestasi tersebut antara lain:1.    Ketika terjadi kerusuhan di Ambon, JK tampil sebagai juru damai melalui pertemuan Malino I dan II , demikian juga kerusuhan di Poso, Sulawesi Tengah. ( Saat itu JK menjabat sebagai Menko Kesra RI dalam Kabinet Gotong Royong).2.      Saat menjabat sebagai Wakil Presiden (wapres) RI, JK membawa kedamaian di Nanggroe Aceh Darussalam dengan mempertemukan RI dan GAM di Helsinki, Finlandia.3.      JK sebagai wapres pasang badan menurunkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan menggantinya melalui Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi rakyat miskin. Bahkan JK melakukan kenaikan harga BBM sebanyak dua kali dan dilakukan saat bulan puasa.4.      JK sukses melakukan program konversi minyak tanah ke gas.5.      JK menjaga stabilitas harga beras di pasar yang dapat dijangkau oleh masyarakat serta menyediakan beras bagi masyarakat serta menyediakan beras bagi masyarakat tak mampu (RASKIN)6.      JK membangun 10.000 megawatt listrik untuk mengatasi pemadaman dengan menggunakan bahan bakar dari batubara.7.      JK mengangkat industri dalam negeri dengan penggunaan dan mengharuskan bawahannya memakai sepatu produksi Indonesia produksi Cibaduyut, Bandung. Ia malah memperbolehkan namanya digunakan secara gratis oleh seorang pengusaha sepatu Cibaduyut sebagai merek  yakni "JK Collection."8.      JK membuat program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan program sekolah gratis bagi siswa SD dan SMP. BOS dimulai sejak Maret 2005 BOS dan merupakan dana kompensasi dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) yang bergulir sejak Maret lalu. Dengan BOS, siswa tak perlu bayar SPP lagi.  9.      JK telah menaikkan gaji dan kesejahteraan para guru. JK juga meminta agar para guru yang kesejahteraannya meningkat hingga dua kali lipat mengimbangi dengan pengabdian dan profesionalisme yang tinggi.10.   JK telah menaikkan gaji dan menyediakan gaji ke 13 bagi PNS, tentara dan pejabat negara. Alasannya saat itu, mereka butuh biaya untuk membayar uang sekolah putra-putri mereka pada bulan Juli. (skj) (Advertorial)

Annas Maamun : Siapapun Presiden Terpilih Yang Penting Riau Aman


Anas Maamun
PEKANBARU, RMP - Gubernur Riau Annas Maamun menegaskan siapapun Presiden yang terpilih nantinya pada saat Pilpres mendatang, terpenting baginya adalah keamanan di Riau. Mantan Bupati Rohil ini juga mengatakan jika di Riau selelu kondusif, berkaca dari Pemilukada-pemilukada sebelumnya.
"Siapapun Presiden yang penting kita aman tidak ada masalah, silahkan berkampanye di Riau mau Jokowi mau Prabowo, tapi yang penting aman,"ujar Annas Maamun Kamis malam saat makan malam bersama Pangdam I Bukit Barisan di kediaman Gubernur.Annas juga menambahkan kedua kubu baik Prabowo maupun Jokowi sudah mendatanginya untuk minta izin kampanye dan dirinya selalu mengingatkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
"Silahkan rakyat pilih siapa saja, mau Prabowo mau Jokowi, terpenting aman Riau ini. Memang kalau dilihat daerah-daerah lain, Riau termasuk yang aman,"ujarnya.(tpc*)

Jokowi: Itu yang Ngomong Nggak Punya Program Bagus


RMP
JAKARTA, RMP - Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo, menganggap pihak yang mencibir ide revolusi mental sebagai akar dari tradisi komunis lantaran mereka tidak memiliki ide yang bagus, yang mampu menyaingi idenya.
"Itu karena enggak punya program seperti itu. Karena programnya bagus," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ketika tiba di Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/6/2014).
Pria yang telah nonaktif dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan ide revolusi mental yang dicetuskannya itu berkaca pada situasi mental masyarakat Indonesia belakangan ini, bukan diambil dari paham komunis.
"Kita ini sekarang mengalami kebobrokan mental. Sehingga kata-katanya revolusi mental. Kok enggak sadar-sadar sih? Kita ini dalam keadaan seperti ini kok," kata Jokowi.
Sementara, Tim Pemenangan Jokowi-JK, Taufik Basari di tempat terpisah menanggapi dingin tudingan tersebut.
"Itu bisa-bisanya Fadli Zon saja," tanggapan Taufik Basari di dalam Diskusi Menyoal Penyebaran Kebencian dan Video ala Nazi, Jumat (27/6/2014)di Galeri Cafe (TIM) Jakarta.
Menurut Taufik, saat ini bangsa ini mengalami satu krisis mental dengan budaya korupsi, wani piro, suap dan lainnya. Karena itu, mentalitas itulah yang harus kita rombak dengan Revolusi Mental.
"Kita merasa butuh satu perbaikan karakter bangsa. Mau itu ada yang punya idenya yang sama dengan Revolusi Mental Jokowi-JK, silakan, tidak ada masalah. Termasuk Mahatma Gandhi itu juga menggunakan Revolusi Mental," ujar Tobas.
Sebelumnya, Fadli Zon membela Ahmad Dhani soal kostum yang mirip Nazi dengan menyerang ide Revolusi Mental Jokowi yang dianggap punya akar kuat dengan tradisi paham komunis. (Tribun)

KPU Bengkalis Ingatkan, PNS dan Kades Tak Terlibat Politik Praktis Pilpres



KPU Bengkalias mengingatkan PNS dan seluruh kades untuk tidak terlibat politik praktis pada Pilpres nanti.
Riauterkini-BENGKALIS- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bengkalis mengingatkan kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis dan seluruh Kepala Desa (Kades) untuk tidak terlibat dalam politik praktis penyelenggaraan Pemilu Presiden (Pilpres) pada 9 Juli 2014 mendatang.
“Seluruh PNS dan perangkat desa atau Kades, Kami ingatkan jangan terlibat politik praktis atau terlihat langsung dalam kampanye pasangan capres dan cawapres. Apalagi sebagai juru kampanye, taati aturan tersebut. Sehingga Pilpres dapat berjalan dengan sukses, jujur dan adil,” tegas Ketua KPU Bengkalis Defitri Akbar, Jumat (27/6/14).
Defitri menambahkan, terkait persiapan penyelenggaran Pilpres 9 Juli mendatang sudah matang. Ia juga berharap seluruh pihak bisa membantu menyosialisasikan pelaksanaan Pilpres. Khususnya para perangkat desa yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
“Kami juga berharap dengan upaya sosialisasi yang maksimal, partisipasi masyarakat memilih pada Pilpres mendatang lebih baik,” pintanya.***(rtc)

Relawan Inhil Siap Menangkan Pasangan Jokowi-JK


Relawan Indonesia dan
Ketua Parpol pengusung Jokowi-JK
menandatangani spanduk dukungan.
TEMBILAHAN, RMP-Relawan Inhil Jokowi-JK dideklarasikan dan siap memenangkan pasangan nomor urut 2 ini. Pasangan ini disebut terbukti telah berbuat untuk masyarakat. Tim Relawan Inhil Jokowi-Jusuf Kalla, Jum'at (27/6/14) dideklarasikan dan siap memenangkan pasangan nomor urut 1.
Kegiatan yang digelar di depan Wisma Sirih yang juga Posko Relawan Inhil di Jalan M Boya Tembilahan ini dikoordinir Jenggala Center dibawah pimpinan Indra Muchlis Adnan. Dihadiri juga para pimpinan parpol pengusung Jokowi-JK di Inhil, diantara Ketua DPC PDIP Inhil Mariyanto, Ketua DPC PKB Dani M Nursalam. 

Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Inhil Zulkifli, mengajak masyarakat Inhil memenangkan pasangan nomor urut satu ini, karena terbukti telah berbuat untuk masyarakat.
"PKB menyatakan mendukung Jokowi-JK bukan ujug-ujug, tapi karena benar-benar pemimpin yang berasal dari rakyat dan Nahdhatul Ulama," orasi Dani M Nursalam.
Ketua Jenggala Center Indra Muchlis Adnan, menyampaikan berbagai hal mengenai alasan ia memilih mendukung pasangan ini.
"Saya sebelumnya tim sukses Prabowo-Hatta, namun kemudian mengundurkan diri, karena tertarik dengan visi dan misi Jokowi-JK," sebutnya.
Dalam kesempatan ini, dilakukan penandatanganan spanduk dukungan dari petinggi parpol dan relawan yang hadir, serta berbagai komunitas yang ada di Inhil.
Kampanye di MasjidSebelumnya, para jamaah Masjid Agung Al Huda Tembilahan mempertanyakan beredarnya selebaran berjudul '9 alasan warga NU memilih Jokowi-Jusuf Kalla'. Tampak selebaran bergambarkan mantan Ketua NU KH Hasyim Muzadi diletakkan di atas kotak infak di dekat pintu masuk masjid ini.
"Masak masjid dijadikan ajang kampanye, jamaah jangan dicekoki dengan kampanye semacam ini," keluh seorang jamaah saat Salat Jum'at akan dimulai.***(rtc). 


Kamis, 26 Juni 2014

GALERY FOTO DEKLARASI SELURUH RELAWAN RIAU Tanggal 26 Juni 2014

Massa Relawan Riau
Ian Siagian dan Yosman

Ibu-ibu

Akwi Sihab, Luhut, Hamis Awaluddin dan Subagyo

Akwu Sihab

Relawan RMP

Pengunjung

Pengunjung

Ruhut Sitompul

Ian Siagian

Subagyo, Lukman Hutabara dan Yosman

Ruhut dan Subagio

Berdoa

Luhut Panjaitan

Subagyo


Subato, Luhut dan Alwi Sihab

Jumat, 20 Juni 2014

DEKLARASI RMP 26 JUNI 2014

Yosman Matondang
Pekanbaru, RMP
Relawan RMP (Rakyat Merah Putih) Provinsi Riau akan dideklarasikan pada Kamis, tanggal 26 Juni 2014. Rencananya, sejumlah Jenderal Purnawirawan akan hadir dari Jakarta diantaranya Alwi Sihab (mantan Menteri Agama), Jenderal (Pur) Hamid Awaluddinm Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan dan sejumlah Jenderal Purnawirawan lainnya. Selain itu, sejumlah petinggi Relawan Rakyat Merah Putih Pusat akan hadir di Pekanbaru Riau untuk menyaksikan Deklarasi tersebut. Demikian disampaikan Ketua Relawan RMP Riau Yosman Matondang kepada RMP, Jumat, (20/6) di Sekretariat Relawan RMP Jalan Dinpnegoro No. 21 Pekanbaru. 

Seluruh Relawan RMP For Jokowi-JK Privinsu Riau, Jumat, (20/5) mengadakan rapat untuk membahas rencana Deklarasi tersebut. Direncanakan, deklarasi akan berlangsung di Hotel Ratu Mayang Pekanbaru. 

Seluruh relawan yang ada di Provinsi Riau akan diundang hari ini, Sabtu (21/6) untuk mengadakan rapat pemantapan deklarasi di Jalan Diponegoro Pekanbaru. Sebenarnya, deklarasi ini akan lebih meluas dan akan ada Deklarasi Masyarakat Riau untuk mendukung Jokowi-JK. Harapan kita, di Riau, Jokowi-JK akan unggul 60 %. *)

Rabu, 18 Juni 2014

Salam Dua Jari berkumandang di saat Deklarasi Projo Riau

Pekanbaru, RMP
Deklarasi Projo (Pro Jokowi) Riau, Rabu Siang, (18/6) berlangusng hikmad dan singkat di sekretariat Jl. Durian Pekanbaru. Ruangan bergema seakan pecah di saat semua hadirin menyanyikan SALAM DUA JARI yang dipandu oleh protokol. Lagu ciptaan Slank tersebut menjadi Idola masyarakat akhir-akhir ini, karena liriknya yang cukup sederhana dan teksnya gampang diingat. Tidak kalah dengan lagu Indonesia Raya yang membahana di gedung Ruko tersebut.
Sony Silaban, Ketua Projo Riau membacakan teks Deklarasi sekaligus sebagai jawaban atas alasan Projo memilih Jokowi. Gedung tersebut dihiasi dengan spanduk dan baliho membuat suasana deklarasi semakin ramai. Diperkirakan yang hadir, Relawan Projo dan undangan lainnya sekitar seratusan orang.
Utusan dari PKB juga hadir memberi semangat kepada seluruh anggota Projo. Dia menyebut berbagai alasan mengapa memilih Jokowi. Selain berhasil menjadi Walikota Solo Dua periode dia juga telah berhasil membawa warga DKI Jakarta ke arah yang lebih maju.
Sementara itu, Ketua Relawan RMP (Rakyat Merah Putih) Riau Yosman Matondang memberi wawasan kepada seluruh hadirin tentang kepribadian Jokowi dan Jusuk Kalla. Tak perlu lagi saya perpanjang siapa dia, yang penting hidup Jokowi, kata Yosman. 
Manahara Manurung juga hadir dan memberi sambutan. Dia meminta agar seluruh Relawan yang ada  di Riau supaya turut serta mengkawal proses pemungutan suara sampai selesai. Menurut Manahara, sesuai dengan hasil survei, Jokowi - JK menang di Provinsi Riau. Tinggal lagi dua Kota yaitu Pekanbaru dan Dumai agak lemah. Karena itu dia meminta, usai Deklarasi supaya semua relawan terjun ke tengah masyarakat memberi sosialisasi. (peha)

Sony Silaban, Ketua Projo (Pro Jokowi) Riau
Pembacaan sikap alasan memilih Jokowi

Massa pendukung mengacungkan dua jari
Massa pendukung mengacungkan dua jari

Mewakili PKB
Manahara Manurung
Mewakili Relawan, Pak Lingga
Relawan Indonesia, Kordias Pasaribu
Relawan (RMP) Rakyat Merah Putih. Yosman, Hotman, Kordias dan Jhon Girsang

Senin, 16 Juni 2014

Konsolidasi Pemenangan Jokowi-JK, Megawati Kumpulkan DPC PDI-P di Jatim

Megawati
BLITAR, RMP - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumpulkan pengurus  Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan se-Jawa Timur serta sejumlah kepala daerah yang berangkat dari partai tersebut. Pertemuan itu untuk membahas strategi menghadapi Pemilu Presiden 2014.
"Ini untuk konsolidasi pemantapan pada putaran akhir agar semua bisa bergerak, memenangkan Jokowi," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Krisyanto ditemui di sela-sela ziarah di makam mantan Presiden pertama RI Soekarno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur, menanggapi pertemuan itu Senin (16/6/2014).Ziarah itu juga dihadiri sejumlah pengurus PDI Perjuangan mulai dari pusat sampai daerah. Hadir juga sejumlah keluarga serta para relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.Megawati datang dengan rombongan menggunakan jalur darat dari Malang. Mereka melaju setelah sebelumnya menggunakan jalur udara berangkat dari Jakarta ke Malang.Ia mengatakan, kegiatan konsolidasi itu diikuti pengurus DPC PDI Perjuangan tingkat Jawa Timur, serta jajaran kepala daerah yang berangkat dari PDI Perjuangan, yang diselenggarakan di sebuah hotel di Malang. Dalam acara itu, mereka akan digembleng agar pergerakan lebih efektif, menggunakan hari-hari akhir ini untuk persiapan pemenangan Pemilu Presiden 2014.Hasto menyebutkan, hasil survei terkini memperlihatkan elektabilitas Jokowi masih tertinggi. Selain itu, pemberitaan ataupun informasi di jejaring media sosial mengenai Jokowi juga bagus. Ia berharap acara konsolidasi ini dapat lebih memantabkan pemenangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.PDI Perjuangan tidak ingin terpengaruh dengan hasil survei yang menyebut bahwa suara Jokowi-JK stagnan bahkan cenderung turun. Menurut Hasto, hasil survei itu berbanding terbalik dengan hasil survei internal maupun dari lembaga lain di mana suara Jokowi-JK masih cukup bagus."Tidak ada calon presiden yang dari hasil survei bergerak turun. Rakyat datang dengan antusiasme tinggi dan itu dimiliki Jokowi," kata Hasto.Ia menyadari bahwa berbagai macam isu dan kampanye hitam banyak tersebar dan menyerang Jokowi-JK. Menurut dia, Jokowi sudah kebal dengan kondisi itu, sama seperti ketika ia mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta. (kompas)




Jokowi Pidato Tengah Malam di Rengasdengklok

Joko Widodo

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo mengunjungi rumah penculikan Ir Soekarno dan Muhammad Hatta di Bojong Tugu, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Senin (16/6/2014) tengah malam. Di rumah itu, Jokowi berpidato soal kemerdekaan. 
Pantauan Kompas.com di lapangan, Jokowi dan rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 23.40 WIB. Ratusan warga sekaligus relawan menyambutnya sejak di pintu desa. Menurut beberapa warga, mereka menunggu kedatangan Jokowi sejak pukul 17.00 WIB.
Di dalam rumah yang terkenal dengan momen penculikan Soekarno oleh kaum muda yang mendesak memproklamasikan kemerdekaan itu, Jokowi membacakan naskah pidato soal kemerdekaan di depan ratusan warga.
"Kemerdekaan Indonesia bukan hanya untuk satu orang atau satu golongan, tapi untuk semua. Setiap orang punya hak politik yang sama, bukan memilih dengan intimidasi," ujar Jokowi.
Melalui kemerdekaan hak politik tersebut, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah harus mampu mendatangkan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi rakyat. Caranya, yakni dengan mewujudkan Trisakti, berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
"Saya berikrar untuk memperkuat industri nasional. Para TKI, nelayan, pengajar, termasuk guru honorer, harus hidup layak," lanjut Jokowi.
Pidato Jokowi disambut antusias warga yang tetap mendukungnya, meski sudah tengah malam dan ada pertandingan sepak bola antara Jerman dan Portugal. Mereka berteriak kencang mendukung Jokowi.
Tempat Jokowi membacakan naskah pidato itu adalah tempat bersejarah. Pada 16 Agustus 1945 silam, kaum muda Indonesia menculik Soekarno dan Hatta ke sebuah rumah milik petani Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong di Rengasdengklok. Kaum muda mendesak agar keduanya memproklamasikan kemerdekaan.








Debat capres tunjukkan kelas dan kualitas Capres


Debat capres tunjukkan kelas dan kualitas Capres.
Jakarta, RMP - Debat calon presiden putaran kedua telah menunjukkan kelas dan kualitas kedua capres. Kelas dan kualitas capres tersebut antara lain dapat dilihat dari materi yang disampaikan dan retorika yang digunakan. "Debat capres tersebut sudah sangat jelas menunjukkan kelas dan kualitas capres. Prabowo menguasai hal-hal yang strategis buat negara sedangkan Jokowi mengusai hal teknis daerah," demikian pandangan pengamat komunikasi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra, Jakarta, Senin.
Iswandi menyebutkan, pemahaman Jokowi pada isu ekonomi makro dinilai masih sangat rapuh.
"Jokowi kesulitan menjawab beberapa isu makro ekonomi. Sebut saja misalnya soal hutang luar negeri atau perusahaan asing yang rugikan Indonesia. Apa saja pertanyaanya, jawaban Jokowi selalu sama, revolusi mental, perbaikan sistem dan kartu," kata Iswandi.
Sementara Prabowo, menurut Iswandi, sangat menguasai berbagai isu makro ekonomi.
"Jawaban Prabowo menggambarkan dengan jelas kemampuan dia memahami dan memberi resolusi persoalan bangsa. Tapi tampaknya Prabowo tidak begitu menguasai persoalan ekonomi mikro,"paparnya.
Namun demikian, menurut Iswandi perbedaan tersebut menguatkan personal branding masing-masing Capres.
"Prabowo lebih gentle, sepertinya dia tidak biasa ngeles atau berkelit, lebih tepat mungkin dia tidak bisa akting," tambahnya.
Bahkan dengan polosnya, jelas Iswandi, Prabowo mengaku tidak gunakan masukan dari penasehatnya.
Latar belakang militer tampaknya mempengaruhi karakter Prabowo dalam debat tersebut. Walau itu urusan setingkat menteri tapi dengan ksatria dia akui gagasan Jokowi soal industri kreatif itu baik.
Demikian juga soal TPID, inikan urusan level Gubernur.
"Sementara Jokowi, terlihat mahir ngeles atau berkelit. Sesulit apapun pertanyaannya dijawab sama kalau tidak revolusi mental, perubahan sistem pasti tentang kartu. Ini capres atau marketing kartu?" tanya dia heran.
Dari segi retorika, Prabowo dinilai telah mengeluarkan 5 senjata retorika sekaligus mampu mempesona.
"Pada tahap awal Prabowo mampu menggunakan sekaligus dengan baik lima senjata retorika yaitu invention(menemukan), arrangement (menyusun), style (menyajikan), memory (mengingat), dan delivery(menyampaikan)," jelasnya.
Namun, tambahnya, di bagian akhir Prabowo seperti kehilangan konsentrasi.
"Sedangkan Jokowi sama sekali seperti tidak menggunakan senjata retorika tersebut. Sampai di sini sebenarnya semakin jelas dapat dilihat siapa Capres yang miliki kemampuan retorika", tutupnya.
(*)
Editor: Ella Syafputri

Pengamat: Debat Capres Sangat Positif

Bandar Lampung, (Analisa). Debat calon presiden-wakil presiden yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden 9 Juli 2014, dinilai pengamat politik FISIP Universitas Lampung, Dr Syarief Makhya MP sangat positif untuk pembelajaran masyarakat.
"Dari sisi peningkatan kualitas membangun demokrasi, debat capres sangat positif untuk pembelajaran pada masyarakat untuk berbeda pilihan dan berbeda berpendapat, terutama untuk pemilih yang belum punya pilihan," ujar Syarief, di Bandar Lampung, Minggu.
Debat itu telah diawali satu kali debat dari rencana lima kali debat. Berbagai tanggapan dan komentar berkaitan pelaksanaan debat tahap awal itu bermunculan dan sempat menjadi trending topic di media sosial.
Menurut dosen FISIP Unila itu, dari debat capres, rakyat diajak untuk memahami visi dan misi capres, walaupun masih terkecoh pada aspek penampilan dan gaya berkomunikasi, bukan pada subtansi.
Dia menilai, dalam debat capres pertama yang telah berlangsung pekan lalu, secara subtansi kedua capres terlihat adanya komitmen untuk memperbaiki demokrasi, pemerintahan yang bersih dan membangun penegakan hukum.
Namun, menurutnya, komitmen memperbaiki tersebut sifatnya inkremental (tambal sulam) dari kebijakan yang sudah ada, dan tidak sesuai dengan realitas politik atau akan mengalami hambatan struktural.
"Misalnya, ketika ada pertanyaan bagaimana dampak koalisi partai dalam penyusunan kabinet. Jawaban kedua capres cenderung hanya sebatas wacana yang sulit dan tidak mungkin bisa dilaksanakan, seperti pembentukan zaken kabinet, atau koalisi ikhlas," ujarnya lagi.
Begitu pula, untuk kasus upaya menyehatkan demokrasi, menurut Syarief, juga tak ada jawaban yang secara radikal mampu memberikan alternatif yang memungkinkan untuk direalisasikan.
"Kedua capres terkesan ragu dan ada kehawatiran menjadi bumerang," katanya.
Menurutnya, debat capres itu harus bisa dipertanggungjawabkan karena menjadi bagian alat kontrol pada saat terpilih jadi presiden.
"Apa yang disampaikan ke publik bukan alat untuk sekadar memengaruhi pemilih, tetapi harus menjadi kontrak politik dengan rakyat. Implikasinya, rakyat akan menuntut jika komitmen yang disampaikan ke publik tak terpenuhi atau tak terimplementasikan," katanya. (Ant)
x

Minggu, 15 Juni 2014

Beda Kubu dengan Mahfud MD, Khofifah Ungkap Perasaannya


UNGARAN, RMP — Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa tetap berhubungan baik meski berbeda kubu dalam Pemilihan Pilpres 2014. Pasca-batal menjadi calon presiden dari PKB, Mahfud lantas merapat ke kubu Prabowo-Hatta. Bahkan, belakangan ia ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Sementara itu, Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, secara informal ditunjuk oleh calon presiden Joko Widodo sebagai juru bicara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. 
Kendati demikian, Khofifah mengaku tetap menghormati Mahfud MD serta pilihan politiknya. "Itu hak demokrasi setiap warga negara. Saya sangat menghormati pilihan beliau," kata Khofifah seusai mengikuti Deklarasi Perempuan Jawa Tengah untuk pemenangan Jokowi-JK di Alun-alun Bung Karno, Ungaran, Sabtu (14/6/2014) sore kemarin.
Khofifah mengaku, meski berbeda kubu dan pandangan politik dengan Mahfud, dia tetap menjalin komunikasi dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu. "Tidak ada masalah. Saya (tetap) bersaudara. Saya mengenal lama beliau dan itu pilihan beliau," ujar dia.
Ketika disinggung mengenai target suara dari pendukungnya dari kalangan Nahdliyin, Khofifah mengaku akan memaksimalkan jaringan Muslimat NU di seluruh Indonesia untuk memberikan suaranya kepada pasangan Jokowi-JK.
"Insya Allah sangat signifikan, kalau dimaksimalkan 22 juta (anggota muslimat). Kita tidak bisa menghitung dari yang hadir di sini karena yang di sini adalah komandan-komandannya," ungkap dia. 
Khofifah berharap, kader yang hadir dalam acara deklarasi tersebut bisa menggiring suara di lingkungan masing-masing untuk pasangan Jokowi-JK. "Yang penting meraka bisa memberikan support pada lingkungan masing-masing sehingga ada multiplayer effect dari kegiatan ini," kata dia.







Debat Capres Kedua, Moderator Dikritik karena Terlalu "Garing"

JAKARTA, RMP — Berbeda dengan debat capres sebelumnya, ketika moderator terlalu mengatur penonton, pada debat kali ini justru moderator dinilai kurang powerfull, bahkan terasa "garing" dan terlalu medok.Pada debat capres kali ini, Minggu (15/6/2014), Ahmad Erani Yustika didapuk sebagai moderator. Guru Besar Universitas Brawijaya Malang ini sebelumnya telah dipilih menjadi pembawa acara dengan menyisihkan kandidat moderator lainnya.

Meskipun kemampuan dalam bidang ekonomi tidak diragukan lagi, tetapi para pengguna jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook menilai cara moderator membawakan acara terlalu garing.
Hal ini setidaknya diungkapkan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Melalui akun @komar_hidayat, dia menuliskan, "Moderator debat capres apa ya hrs kering begitu?"Sementara Pramudhita, salah seorang pengguna Facebook, menuliskan bahwa moderator kali ini terlalu medok alias terlalu beraksen Jawa. Pengguna Facebook lainnya menuliskan, "Selamat buat KPU, telah menghasilkan kreativitas luar biasa melalui Debat Capres yang sangat garing ini."Ahmad Erani Yustika lahir di Ponorogo pada1973. Ia menyelesaikan gelar sarjana dari Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya pada 1996. Setelah lulus, ia aktif memublikasikan tulisan di berbagai media massa.Di samping itu, ia telah mempresentasikan paper dalam forum-forum seminar nasional maupun internasional. Pada 2001, ia menuntaskan studi post-graduate (MSc) dan pada 2005 menyelesaikan studi doktoral (PhD), semuanya di University of Göttingen (Georg-August-Universität Göttingen), Jerman (melalui beasiswa GTZ dan DAAD), dengan spesialisasi Ekonomi Kelembagaan.Ia berhasil menjadi guru besar termuda, yakni saat berusia 37 tahun. (kompas)

Prabowo Tak Tahu Singkatan TPID yang Ditanya Jokowi


JAKARTA, RMP — Calon presiden Joko Widodo memberikan pertanyaan dengan kata singkatan yang tidak diketahui Prabowo Subianto.
"Bapak Prabowo, kami ingin bertanya bagaimana cara meningkatkan peran, ini soal rakyat, peran TPID. Terima kasih," tanya Jokowi dalam sesi tanya jawab debat capres-cawapres di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6/2014) malam.
Prabowo yang tak tahu singkatan "TPID" langsung menanyakannya kepada Jokowi. "Apa singkatan TPID, Pak Jokowi?" tanya Prabowo diikuti tawa penonton debat.
Jokowi kemudian menjawab, "Tim pengendali inflasi daerah."
Prabowo kemudian mengatakan, ia tak hafal dengan semua singkatan. Setelah itu, Prabowo hanya menjawab singkat pertanyaan Jokowi tersebut.
"Tugas kepala derah meningkatkan peran itu, kan tim pengendalian itu fungsi kepemimpinan manajemen masing-masing," kata Prabowo.
Kali kedua Prabowo menarik ujung kemeja bawah terjadi saat dia menjawab pertanyaan Jokowi. "Itu merupakan tanggung jawab kepala daerah," ujar Prabowo sembari menarik ujung kemeja putih untuk merapikan lipatannya.



Pantauan Kompas.com, Prabowo Subianto tampak menarik ujung kemeja putihnya sebanyak tiga kali saat mendapat pertanyaan tersebut. Pertama, saat dia ingin menjawab pertanyaan Jokowi. Sebelumnya, Prabowo sempat bertanya balik mengenai singkatan TPID kepada Jokowi. "Karena saya tidak terlalu mengerti singkatan-singkatan ya," ujarnya.(kompas)

Bolak-balik Sebut Kebocoran Anggaran, Prabowo Justru "Tampar" Hatta Rajasa


Probowo dan Hatta saat debat pertama
JAKARTA, RMP - Juru Bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, menilai, pernyataan yang berulang kali diucapkan calon presiden Prabowo Subianto soal kebocoran anggaran sebesar Rp 1.000 triliun tak tepat. Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam debat capres dan cawapres di Hotel Gren Melia, Jakarta Selatan, Minggu (15/6/2014) malam.
Hasto mengatakan, pernyataan Prabowo itu justru mengkritik wakilnya, Hatta Rajasa, yang terakhir menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
"Pemaparan visi-misi Prabowo yang mengungkapkan kebocoran anggaran Rp 1000 triliun merupakan kritik telak terhadap Hatta Rajasa. Prabowo lupa bahwa pasangannya adalah sosok menteri koordinator yang seharusnya telah melakukan kerja nyata untuk melakukan "perang" terhadap para mafia ekonomi, seperti Mr. X yang menjadi mafia perminyakan," kata Hasto melalui siaran pers, pascadebat, Minggu malam.
Hasto tak yakin kebocoran anggaran mencapai Rp 1.000 triliun. Ia menilai, apa yang disampaikan Prabowo hanya retorika politik yang tidak tepat sasaran dan balik menyerang pasangannya. 
"Perdebatan capres pada akhirnya tidak berhenti pada retorika, tetapi pada kredibilitas pemimpin untuk menjalankan visi-misinya," ujar Wakil Sekretaris Jendral PDI-P itu. 
Visi misi Prabowo dan Hatta, kata Hasto, menjadi bertolak belakang dengan sosok keduanya. Prabowo selalu mendengungkan ekonomi kerakyatan. Sementara, Hatta, dinilainya cenderung menjalankan ekonomi liberal saat menjabat menteri di kabinet Susilo Bambang Yudhoyono. 

"Pekerjaan rumah terbesar Prabowo bagaimana menyatukan gagasan ekonomi kerakyatan dan ekonomi liberal yang menjadi ciri Hatta. Kritik yang disampaikan Prabowo sekaligus tamparan keras bagi SBY yang menurut Prabowo gagal mengatasi kebocoran penerimaan anggaran," kata  Hasto.

Debat Tak Tajam, Prabowo dan Jokowi Cuma "Jualan" Jargon dan Pengalaman

Jokowi dan Prabowo saat debat tanggal 15 Juni 2014

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito menilai, debat calon presiden Prabowo Subianto vs Joko Widodo (Jokowi) yang berlangsung Minggu (15/6/2014) malam, tak tajam membahas substansi persoalan. Arie mengatakan, waktu lebih banyak dihabiskan Prabowo untuk menjual jargon politiknya dan Jokowi menjual pengalamannya.

"Enggak cukup cuma jargon dan pengalaman, tapi bagaimana merangkai dan menjalankan semua itu," kata Arie, saat dihubungi Minggu malam. 

Arie menjelaskan, salah satu jargon politik yang disampaikan Prabowo adalah mengenai program Rp 1 miliar untuk satu desa. Program tersebut dianggap menjadi jargon Prabowo karena sering disampaikan ke publik dalam kampanye atau melalui media. 

Sementara Jokowi, kata Arie, lebih banyak menyampaikan pengalamannya saat menjadi kepala daerah. Jokowi juga berulang kali "jualan" Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat yang diklaimnya sebagai bukti kesuksesan di DKI Jakarta. 

Menurut Arie, kedua capres tak memanfaatkan terbatasnya waktu untuk menjawab tuntas semua pertanyaan. Selain itu, keduanya juga dianggapnya tak terlalu menguasai isu ekonomi sesuai dengan topik debat "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial".

"Keduanya enggak punya pengalaman soal teknokrasi ekonomi. Jokowi hanya menyajikan data, dan Prabowo mengeksplorasi jargon-jargon itu," kata Arie.


Setelah debat kedua ini, masih tersisa tiga debat, yang akan kembali mempertemukan Jokowi dan Prabowo, Jusuf Kalla dan Hatta Rajasa, serta debat terakhir antarpasangan. Debat ketiga akan digelar pada 22 Juni 2014 dengan topik "Politik Internal dan Ketahanan Nasional". Berikutnya, debat cawapres pada 29 Juni 2014 dengan tema "Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Iptek"; dan debat terakhir antarpasangan pada 5 Juli 2014 dengan topik "Pangan, Energi, dan Lingkungan". (kompas.com)

Naik Busway, Guruh Soekarnoputra Datangi Panggung Relawan Jokowi

Guruh Soekarno Putra
JAKARTA, RMP - Putra Presiden ke-1 RI Soekarno, Guruh Soekarnoputra, mendatangi panggung relawan calon presiden Joko Widodo di depan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Sabtu (15/6/2014). Guruh mendatangi arena car free day dengan naik bus Transjakarta atau dari halte Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan. 
Ia tiba pukul 08.00 WIB dan melanjutkan dengan berjalan kaki menuju panggung yang didirikan Barisan Relawan (Bara) Jokowi Presiden (JP) itu. "Mas Guruh hadir ke sini naik busway," teriak koordinator aksi Bara JP, Sapti Hidayat. 
Kedatangan Guruh yang mengenakan kemeja hitam dan celana hitam itu disambut musik macrhing band. Saat berjalan menuju panggung, para relawan Jokowi juga berebut untuk bersalaman dengan Guruh. 

Di atas panggung, Guruh kemudian mengenakan ikat kepala warna putih bertuliskan Jokowi. Ia pun mengkampanyekan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi-Jusuf Kalla. "Coblos nomor berapa?" tanya Guruh. 
"Nomor 2," jawab para relawan. 
Adik Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri itu juga ikut bernyanyi bersama para relawan di atas panggung bertuliskan "Panggung Cinta Rakyat untuk Jokowi-JK."

Sabtu, 14 Juni 2014

Ini Jadwal Debat Capres dan Cawapres di Televisi

Jokowi dan Jusuf Kalla

JAKARTA, RMP - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bekerja sama dengan televisi pemerintah dan  untuk menggelar debat calon presiden dan wakil presiden peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. 

Debat akan dilakukan sebanyak lima kali selama masa kampanye pilpres, yang terdiri dari dua kali debat capres, dua kali debat cawapres, dan satu kali debat pasangan capres dan cawapres. 
Berikut ini adalah jadwal penyelenggaraan debat capres berdasarkan keputusan KPU dan hasil undian. 
8 Juni 2014, debat capres diselenggarakan dan ditayangkan olehSCTV
15 Juni 2014, debat cawapres diselenggarakan dan ditayangkan olehMetro TV
22 Juni 2014, debat capres diselenggarakan dan ditayangkan oleh TV One
29 Juni 2014, debat cawapres diselenggarakan dan ditayangkan olehRCTI
5 Juli 2014, debat pasangan capres-cawapres diselenggarakan dan ditayangkan Kompas TV dan TVRI
Debat pasangan capres dan cawapres yang terakhir juga akan digelar sekaligus penutupan masa kampanye pilpres.
Meski KPU memberikan kesempatan kepada setiap televisi nasional untuk melakukan siaran langsung sesuai jadwal, stasiun televisi tersebut tetap harus berbagi siaran tersebut untuk dapat ditayangkan di stasiun televisi lainnya.
"Dalam upaya menyebarkan informasi yang lebih luas soal capres dan cawapres," ujar Komisioner KPU Sigit Pamungkas di Gedung KPU, Jakarta Pusat. **)

Roy Jeconiah Melihat Jokowi Seperti Gus Dur

Roy Jeconiah
Jakarta, RMP - Roy Jeconiah eks vokalis Boomerang sangat merindukan pemimpin yang bisa merakyat dan rendah hati. Sosok tersebut dilihatnya terakhir kali saat kepemimpinan Gus Dur. Setelah melihat rekam jejak Jokowi, Roy langsung menambatkan hatinya pada Mantan Walikota Solo tersebut.
"Terus terang kita kehilangan tokoh seperti Jokowi yang rendah hati setelah wafatnya Gus Dur. Jadi begitu namanya Jokowi naik, aku langsung memerhatikan," ungkap Roy ditemui di kawasan Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2014).
Pria asal Surabaya itu mengatakan, setelah kepemimpinan Gus Dur dirinya sama sekali tidak pernah memberikan suaranya alias golput dalam setiap pemilihan presiden. Sosok Jokowi lah yang mampu merubah paradigmanya dan mau memberikan suaranya pada pemilu yang akan berlangsung 9 Juli 2014 mendatang.
"Jadi tidak ada keraguan lagi, aku langsung mendukung. Aku dulu golput bertahun-tahun, baru kali ini akan memilih karena saya melihat ini baru, beliau bukan produk Orde Baru, beliau anak muda, berani, cerdas, hormat orangtua," puji pelantun Pelangi itu.
Keyakinannya memilih Jokowi kian bulat, saat pasangan Ahok dalam memimpin DKI Jakarta, bisa menyelesaikan salah satu masalah di Jakarta terutama di kawasan Tanah Abang.
"Kita bisa lihat Tanah Abang, dalam waktu sebulan Jokowi bisa menyelesaikan masalah yang bertahun-tahun menjadi kendala pemimpin lain untuk menyelesaikan, dan dia bisa," katanya.

(Ferry Noviandi)

Calon Presiden 2014 Hari Ini, Jokowi Bersama Keluarga dan Persiapkan Diri untuk Debat


SOLO , RMP - SETELAH melakukan kampanye empat hari dengan agenda yang padat, hari ini, Sabtu (14/6/2014) Calon Presiden Joko Widodo memilih waktu untuk bersama keluarganya di kediamannya di Solo, Jawa Tengah.
Hari Ini, Jokowi Bersama Keluarga dan Persiapkan Diri untuk Debat
Jokowi
Selain juga mantan Wali Kota Solo ini juga mempersiapkan dirinya untuk menghadapi debat Capres kedua, yang akan mengangkat topik "pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial."
Meskipun, di tengah kesibukan melakukan kegiatan kampanye sejak Rabu (11/6/2014) hingga Jumat (13/6/2014) malam, tidak membuat dirinya lupa untuk mempersiapkan diri menghadapi debat Minggu (15/6/2014) mendatang.
Di tengah padatnya kegiatannya mulai dari Bandung hingga Kebumen, Jawa Tengah, Jokowi tetap mempersiapkan diri menghadapi debat. "Ya biasalah, yang namanya apapun mesti harus disiapkan. Ada perencanaan," ungkap Jokowi di tengah kunjungannya ke Museum Soesilo Soedarman, di desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (13/6/2014) malam.
Gubernur non-aktif DKI Jakarta ini pun mengaku ada tim kecil yang turut menyiapkan materi baginya.
Tapi, menurut Jokowi, yang terpenting dari semuanya itu adalah makan dan istirahat yang banyak menjelang debat.
"Ada organisasi kecil yang menyiapkan. Mesti ada seperti itu dong. Tapi yang paling penting ya makan banyak, tidur banyak," ucap Jokowi diikuti senyum tawanya.
Siapa tim kecil yang menyiapkan materi mengenai ekonomi untuk debat? Jokowi merahasiakan tim kecil yang dimaksudkannya.
"Ya enggak usah saya sebutkan. Pengen tahu saja, saya juga punya rahasia," tuturnya.
"Intinya, memang sisi ekonomi mestinya yang kita gerakkan adalah sisi-sisi ekonomi kerakyatan, pasar rakyat, petani, nelayan. Itu kira-kira," katanya. (Tribunnews)
.

"Saya besok butuh waktu untuk persiapan," ujar Jokowi di sela santap malam di salah satu rumah makan di Yogyakarta, Jumat (13/6/2014).