RMP |
JAKARTA, RMP - Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo, menganggap pihak yang mencibir ide revolusi mental sebagai akar dari tradisi komunis lantaran mereka tidak memiliki ide yang bagus, yang mampu menyaingi idenya.
"Itu karena enggak punya program seperti itu. Karena programnya bagus," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ketika tiba di Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/6/2014).
Pria yang telah nonaktif dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan ide revolusi mental yang dicetuskannya itu berkaca pada situasi mental masyarakat Indonesia belakangan ini, bukan diambil dari paham komunis.
"Kita ini sekarang mengalami kebobrokan mental. Sehingga kata-katanya revolusi mental. Kok enggak sadar-sadar sih? Kita ini dalam keadaan seperti ini kok," kata Jokowi.
Sementara, Tim Pemenangan Jokowi-JK, Taufik Basari di tempat terpisah menanggapi dingin tudingan tersebut.
"Itu bisa-bisanya Fadli Zon saja," tanggapan Taufik Basari di dalam Diskusi Menyoal Penyebaran Kebencian dan Video ala Nazi, Jumat (27/6/2014)di Galeri Cafe (TIM) Jakarta.
Menurut Taufik, saat ini bangsa ini mengalami satu krisis mental dengan budaya korupsi, wani piro, suap dan lainnya. Karena itu, mentalitas itulah yang harus kita rombak dengan Revolusi Mental.
"Kita merasa butuh satu perbaikan karakter bangsa. Mau itu ada yang punya idenya yang sama dengan Revolusi Mental Jokowi-JK, silakan, tidak ada masalah. Termasuk Mahatma Gandhi itu juga menggunakan Revolusi Mental," ujar Tobas.
Sebelumnya, Fadli Zon membela Ahmad Dhani soal kostum yang mirip Nazi dengan menyerang ide Revolusi Mental Jokowi yang dianggap punya akar kuat dengan tradisi paham komunis. (Tribun)
"Itu karena enggak punya program seperti itu. Karena programnya bagus," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ketika tiba di Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/6/2014).
Pria yang telah nonaktif dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan ide revolusi mental yang dicetuskannya itu berkaca pada situasi mental masyarakat Indonesia belakangan ini, bukan diambil dari paham komunis.
"Kita ini sekarang mengalami kebobrokan mental. Sehingga kata-katanya revolusi mental. Kok enggak sadar-sadar sih? Kita ini dalam keadaan seperti ini kok," kata Jokowi.
Sementara, Tim Pemenangan Jokowi-JK, Taufik Basari di tempat terpisah menanggapi dingin tudingan tersebut.
"Itu bisa-bisanya Fadli Zon saja," tanggapan Taufik Basari di dalam Diskusi Menyoal Penyebaran Kebencian dan Video ala Nazi, Jumat (27/6/2014)di Galeri Cafe (TIM) Jakarta.
Menurut Taufik, saat ini bangsa ini mengalami satu krisis mental dengan budaya korupsi, wani piro, suap dan lainnya. Karena itu, mentalitas itulah yang harus kita rombak dengan Revolusi Mental.
"Kita merasa butuh satu perbaikan karakter bangsa. Mau itu ada yang punya idenya yang sama dengan Revolusi Mental Jokowi-JK, silakan, tidak ada masalah. Termasuk Mahatma Gandhi itu juga menggunakan Revolusi Mental," ujar Tobas.
Sebelumnya, Fadli Zon membela Ahmad Dhani soal kostum yang mirip Nazi dengan menyerang ide Revolusi Mental Jokowi yang dianggap punya akar kuat dengan tradisi paham komunis. (Tribun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar