Minggu, 15 Juni 2014

Debat Capres Kedua, Moderator Dikritik karena Terlalu "Garing"

JAKARTA, RMP — Berbeda dengan debat capres sebelumnya, ketika moderator terlalu mengatur penonton, pada debat kali ini justru moderator dinilai kurang powerfull, bahkan terasa "garing" dan terlalu medok.Pada debat capres kali ini, Minggu (15/6/2014), Ahmad Erani Yustika didapuk sebagai moderator. Guru Besar Universitas Brawijaya Malang ini sebelumnya telah dipilih menjadi pembawa acara dengan menyisihkan kandidat moderator lainnya.

Meskipun kemampuan dalam bidang ekonomi tidak diragukan lagi, tetapi para pengguna jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook menilai cara moderator membawakan acara terlalu garing.
Hal ini setidaknya diungkapkan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Melalui akun @komar_hidayat, dia menuliskan, "Moderator debat capres apa ya hrs kering begitu?"Sementara Pramudhita, salah seorang pengguna Facebook, menuliskan bahwa moderator kali ini terlalu medok alias terlalu beraksen Jawa. Pengguna Facebook lainnya menuliskan, "Selamat buat KPU, telah menghasilkan kreativitas luar biasa melalui Debat Capres yang sangat garing ini."Ahmad Erani Yustika lahir di Ponorogo pada1973. Ia menyelesaikan gelar sarjana dari Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya pada 1996. Setelah lulus, ia aktif memublikasikan tulisan di berbagai media massa.Di samping itu, ia telah mempresentasikan paper dalam forum-forum seminar nasional maupun internasional. Pada 2001, ia menuntaskan studi post-graduate (MSc) dan pada 2005 menyelesaikan studi doktoral (PhD), semuanya di University of Göttingen (Georg-August-Universität Göttingen), Jerman (melalui beasiswa GTZ dan DAAD), dengan spesialisasi Ekonomi Kelembagaan.Ia berhasil menjadi guru besar termuda, yakni saat berusia 37 tahun. (kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar