Senin, 16 Juni 2014

Jokowi Pidato Tengah Malam di Rengasdengklok

Joko Widodo

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo mengunjungi rumah penculikan Ir Soekarno dan Muhammad Hatta di Bojong Tugu, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Senin (16/6/2014) tengah malam. Di rumah itu, Jokowi berpidato soal kemerdekaan. 
Pantauan Kompas.com di lapangan, Jokowi dan rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 23.40 WIB. Ratusan warga sekaligus relawan menyambutnya sejak di pintu desa. Menurut beberapa warga, mereka menunggu kedatangan Jokowi sejak pukul 17.00 WIB.
Di dalam rumah yang terkenal dengan momen penculikan Soekarno oleh kaum muda yang mendesak memproklamasikan kemerdekaan itu, Jokowi membacakan naskah pidato soal kemerdekaan di depan ratusan warga.
"Kemerdekaan Indonesia bukan hanya untuk satu orang atau satu golongan, tapi untuk semua. Setiap orang punya hak politik yang sama, bukan memilih dengan intimidasi," ujar Jokowi.
Melalui kemerdekaan hak politik tersebut, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah harus mampu mendatangkan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi rakyat. Caranya, yakni dengan mewujudkan Trisakti, berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
"Saya berikrar untuk memperkuat industri nasional. Para TKI, nelayan, pengajar, termasuk guru honorer, harus hidup layak," lanjut Jokowi.
Pidato Jokowi disambut antusias warga yang tetap mendukungnya, meski sudah tengah malam dan ada pertandingan sepak bola antara Jerman dan Portugal. Mereka berteriak kencang mendukung Jokowi.
Tempat Jokowi membacakan naskah pidato itu adalah tempat bersejarah. Pada 16 Agustus 1945 silam, kaum muda Indonesia menculik Soekarno dan Hatta ke sebuah rumah milik petani Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong di Rengasdengklok. Kaum muda mendesak agar keduanya memproklamasikan kemerdekaan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar